MARX TENTANG PENJELASAN ILMIAH
Jawaban-jawaban Marx
atas pertanyaan-pertanyaan mengenai tujuan analisis teoritikal yang
dipergunakan dalam CAPITAL, jika dikemukakan secara terpisah-pisah satu
dari lainnya, pada pengelihatan pertama berbeda, dan kadang-kala bahkan saling
bertentangan satu sama lainnya.
Tujuan analisis dalam CAPITAL,
menurut Marx, adalah memberikan analisis mengenai modal dalam struktur
dasarnya, menyajikan organisasi inti dari cara produksi
kapitalis, bahkan dalam gaya idealnya.1) Di
lain tempat Marx juga merumuskan tujuan analisis teoritikalnya mengenai
kapitalisme itu dalam perumusan yang terkenal: '.....menjadi tujuan pokok
karya ini untuk mengungkapkan hukum gerak ekonomi dari masyarakat modern.....'2) Ini
berarti menerangkan hukum-hukum istimewa yang menentukan asal- usul,
keberadaan, perkembangan dan kematian suatu organisme sosial tertentu dan
pergantiannya oleh suatu organisasi sosial lain yang lebih tinggi' 3) Tekanan lebih dulu diletakkan
atas organisasi inti, struktur dasar, kemudian atas hukum-hukum
gerak, hukum-hukum perkembangan. Bagi Marx, suatu analisis
struktural dan genetik tidak mengandung pertentangan, dan tidak menghasilkan
suatu penanganan paralell atau beruntun. Yang menjadi perhatian Marx adalah
menyajikan cara produksi kapitalis itu sebagai suatu struktur yang
berkembang-sendiri, lahir-sendiri dan hancur-sendiri. Analisis teoretikal yang
mengarah pada tujuan ini adalah suatu analisis struktural-genetik yang terpadu.
Dalam pengertian yang
sama sebagaimana Marx berbicara tentang struktur dasar, ia juga merujuk
pada hubungan-hubungan yang bersesuaian dengan konsep modal, tipe
umum dari hubungan kapitalis.4) Maka dalam hubungan-arti itu memahami
secara ilmiah bagi Marx berarti penyajian karakteristik-karakteristik dari
suatu tipe, organisme atau keutuhan tertentu yang berkembang- sendiri.....melakukan
suatu analisis struktural-genetik.
Originalitas prosedur
Marx dapat didemonstrasikan dengan membandingkannya dengan yang oleh
pendahulu-pendahulunya, teristiwa Ricardo, dalam ekonomi politik teoretikal
diartikan dengan penjelasan ilmiah, dengan batasan bahwa mereka
memaparkan tafsiran- tafsiran mereka mengenai penjelasan ilmiah itu hanya
secara implisit (Ricardo) atau secara implisit dan eksplisit (Adam Smith).5)
Ada
keterbatasan-keterbatasan dalam suatu analisis perbandingan seperti itu.
Perbandingan-perbandingan dapat dilakukan dengan bermacam-macam cara: secara
supra-historikal dan kontinjen......dalam hal mana perbandingan itu bukannya
mendekatkan, melainkan bahkan menjauhkan kita dari suatu pemahaman yang benar,
atau cara merujuk pada asal-mula asal-mula: dalam hal ini maka penerapan metode
perbandingan itu, spesifikasi dari perbedaan- perbedaan atau
persamaan-persamaan, menjadi perkiraan- perkiraan dan alat bagi pengumpulan
material untuk penanganan lebih lanjut, akan suatu pemahaman secara
materialis-dialektikal mengenai gejala dalam keharusan pekembangannya. Kita
lakukan analisis perbandingan dalam pengertian yang kedua. Di antara
sistem-sistem ekonomi Ricardo dan Marx terdapat suatu hubungan genetik
langsung. Dua tipe penjelasan ilmiah yang berbeda terkandung dalam sistem-
sistem ilmiah yang meliput subjek yang sama. Karenanya terdapat titik tolak
yang menguntungkan bagi penafsiran originalitas konsep Marx mengenai penjelasan
ilmiah, yaitu tipe logikal dari pemikiran ilmiah Marx pada tahap pertama
perkembangannya. Namun, aku tidak mempersoalkan di sini aspek-aspek pertanyaan
lebih luas mengenai bagaimana konsep metode ilmiah Ricardo--yaitu yang termasuk
pada tipe logikal Locke--diklasifikasikan dalam tatanan historikalnya yang
luas, kedudukan apa yang ditempatinya, dan hubungan apa yang dipunyainya dengan
tipe-tipe metode ilmiah lainnya dalam ilmu modern, dsb.6)
Analisis perbandingan awal yang kulakukan bagaimanapun tidak mempermasalahkan
perbedaan antara konsepsi Marx dan suatu tipe penjelasan ilmiah pra-Marxis yang
penting, sebagaimana yang dikembangkan dalam filsafat klasik Jerman,
teristimewa oleh Hegel. Penggarapan konsekuensi-konsekuensi analisis
perbandinganku yang bersifat pengantar tentu saja tidak mungkin dilakukan dalam
bab-bab berikutnya tanpa meneliti peranan Hegel dalam perkembangan tipe logika
Marx dan menerangkan originalitas konsep Marx dalam hubungannya dengan Hegel.
Dalam analisis Ricardo
mengenai kapitalisme terkandung suatu konsep penjelasan ilmiah yang dapat
dikarakterisasi sebagai berikut:
(a) Ia membedakan
permukaan empirikal dari hakekat (esensi).
(b) Hakekat itu
difahami sebagai sesuatu yang tidak dapat berubah, sesuatu yang sudah ada dan
untuk selama-lamanya, jadi analog dengan hukum-hukum Newton. Bentuk-bentuk
empirikal dari gejala-gejala dianggap sebagai bentuk-bentuk fenomenal langsung
dari suatu esensi yang tetap, yang sebagian diteliti dan kemudian ditetapkan,
dan sebagian lagi diterima sebagai suatu perkiraan yang berdiri sendiri.
Bentuk-bentuk empirikal dari gejala-gejala adalah tetap karena sifat
a-historikalnya dan bersamaan dengan itu bersifat variabel dalam hubungannya
dengan perubahan-perubahan kuantitatif.
(c) Persoalan-persoalan
mengenai sasaran seluruh analisis itu muncul dalam suatu bentuk yang lebih
dijabarkan:
- perubahan-perubahan
kuantitatif apakah yang terjadi pada bentuk-bentuk empirikal itu jika itu
bergantung pada perubahan- perubahan dalam esensinya;
- Perubahan-perubahan
kuantitatif apakah yang terjadi pada bentuk-bentuk empirikal itu jika
bentuk-bentuk empirikal tertentu yang berada dalam suatu hubungan
timbal-balik berbeda secara kuantitif?
Jumlah kerja yang
diperlukan untuk produksi suatu barang dagangan jelaslah menjadi esensi tetap
yang menjadikan mungkin--demikian menurut Ricardo--difahaminya secara asasi
semua gejala ekonomi kapitalis dan untuk menetapkan hukum-hukum yang
mengatur distribusi ini..... di antara tiga klas dalam masyarakat, yaitu
pemilik tanah, pemilik saham atau modal.... dan kaum buruh....7) yang,
menurut Ricardo, menjadi tugas pokok ekonomi politik.Perbedaan asali antara
gejala empirikal dan esensi mula-mula muncul pada Ricardo dalam bentuk sebuah
pertanyaan: apakah sebenarnya dasar nilai tukar semua barang?8) Jika
kita meneliti kedalam struktur penyajian kapitalisme oleh Ricardo, setelah
penentuan azas bahwa kerja adalah substansi nilai-tukar, maka yang kita
dapatkan dalam kenyataannya adalah suatu pembagian bab-bab yang agak tidak logikal
yang bercirikan pertanyaan- pertanyaan yang diajukan secara beruntun oleh
Ricartdo. Pertanyaan-pertanyaan itu adalah yang berikut ini:
Apakah yang menjadi
sebab utama dari perubahan-perubahan dalam nilai-nilai nisbi (relatif) suatu
barang dagangan?
Apakah adanya
kualitas-kualitas kerja yang berbeda menjadi sebab perubahan-perubahan dalam
nilai nisbi suatu barang dagangan?
Apakah penggunaan modal
konstan yang lebih besar atau yang lebih kecil mempengaruhi perubahan dalam
nilai nisbi suatu barang dagangan?
Apakah naiknya atau
turunnya upah-upah mempengaruhi salah satu perubahan dalam nilai nisbi suatu
barang dagangan?
Akibat-akibat apakah
yang timbul dari perubahan-perubahan dalam nilai uang atau dari
perubahan-perubahan dalam nilai barang-barang dagangan yang ditukarkan dengan
uang?
Apakah pemilikan atas
tanah dan perkembangan sewa yang dihasilkan olehnya, mempengaruhi nilai nisbi
barang-barang dagangan, secara tidak tergantung pada jumlah kerja yang
diperlukan untuk produksi barang-barang dagangan?
Apakah yang menjadi
sebab perubahan terus-menerus dalam laba dan tingkat bunga yang dihasilkan
olehnya?
Secara keseluruhan kita
meneliti perubahan-perubahan dalam nilai-tukar (suatu hubungan kuantitatif)
dengan perkiraan bahwa kerja menjadi dasar nilai-tukar dan bahwa ia bergantung
pada perubahan-perubahan kuantitatif pada faktor-faktor dan bentuk-bentuk
empirikal yang berbeda dari ekonomi kapitalis.
Menamakan penelitian
Ricardo sebagai suatu kuantitativisme berarti mengabaikan kenyataan
bahwa ia tidak bekerja dengan suatu reduksi lengkap dari ciri-ciri kualitatif
pada ciri-ciri kuantitatif. Ia juga tidak sampai pada mekanika klasikal dan
materialisme mekanikal.9) Dalam penyajian-penyajiannya memang terdapat
determinasi-determinasi kualitatif, tetapi analisis teoretikal Ricardo tidak
memperlakukan itu sebagai determinasi-determinasi kualitatif,
karena--bertentangan dengan sifat determinasi-determinasi kualitatif--itu semua
ditarik secara tidak kritikal dari permunculan-permunculan, dari dunia
empirikal, sebagai tetap, tidak dapat berubah, langsung. Maka, misalnya upah,
laba dan bunga adalah bentuk-bentuk pendapatan dalam kapitalisme yang secara
kualitatif dibeda-bedakan. Ricardo tidak meneliti itu semua, namun, dalam
hubungan kualitas-kualitas khasnya, melainkan menganggap itu sebagai tiga
sumber alamiah yang konstan dari tiga klas alamiah yang konstan
dari kependudukan dan mengabdikan seluruh penelitiannya pada masalah
perbedaan-perbedaan dalam hubungan-hubungan kuantitatif yang berbeda di antara
ketiga bentuk pendapatan itu, teristimewa antara faktor-faktor yang berbeda
dalam cara produksi kapitalis dan bentuk-bentuk pendapatan itu.10) Ini
menunjukkan betapa pendirian kuantitatif yang berat-sebelah itu menyertai
pendirian a-historikal.
Pendirian kuantitatif
juga terdapat dalam karya Ricardo dengan masuknya perbedaan dasar antara
nilai-tukar dan esensinya, sebagaimana disebut di atas. Ricardo tidak selalu
konsisten dalam pembedaan itu. Sekalipun lebih sering dibedakannya antara
hubungan-hubungan kuantitatif (dalam hubungan soal ini nilai relatif)
dan yang dapat orang sebut nilai mutlak yang muncul dalam hubungan
kuantitatif itu, Ricardo kadang-kadang mengacaukan persoalan-persoalan, yang di
kemudian hari dibikin terang oleh Marx dengan membedakan antara nilai (substansi-nilai)
dan nilai-tukar (bentuk nilai). Pada umumnya, Ricardo tidak
mengembangkan perbedaan ini, padahal ini diperlukan agar memahami dasar
sesungguhnya dari nilai-tukar dan untuk memusatkan analisis secara tepat
pada penelitian atas perubahan-perubahan kuantitatif dalam nilai-nilai tukar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar